"What's my name?" teriak Simon Le Bon menjelang akhir pertunjukan mereka di Jakarta beberapa hari lalu. Siapa yang tidak mengenal mereka tentu tidak akan hadir malam itu di JCC Senayan. Duran Duran adalah kelompok yang membesarkannya, saya teringat suatu masa dalam hidup saya saat seluruh media yang saya baca (tentu saja media remaja dan anak-anak) berisikan wajah-wajah manis dan kinyis quintet Simon Le Bon, Nick Rhodes, John Taylor, Roger Taylor dan Andy Taylor. Belum lagi rumah potong rambut yang pasti memajang tampang 5 cowok kece ini. Yang saya ingat kini adalah saya sedang berada di kisaran SD atau SMP di saat itu, di era 80-an yang kini disebut sebagai era paling dramatis dari segala bentuk fashion bahkan musikal di Eropa dan Amerika.
Saya bukanlah penggemar utama mereka, saat itu saya lebih "berkonsentrasi" pada yang lebih keras macam Bon Jovi, Metallica, Megadeth, Anthrax dll. Betul! Saya sebut Duran Duran sebagai musisi homo yang model rambutnya sok trendi. Sampai suatu ketika saya menerima video (bajakan dong, 80an!!!) konser DD di Edinburgh "Lumayan juga," pikir saya.
14 tahun lalu di tempat yang sama saya menyaksikan Duran Duran dengan formasi minus 2 Taylor, Roger dan Andy yang tidak lagi lumayan, mereka adalah musisi matang yang tau bagaimana caranya berimprovisasi. Mereka mainkan lagu-lagu populer mereka di era 80an ke dalam berbagai jenis musik, mulai dari Planet Earth yang akustik sampai Rio yang ditemani didgeridoo. Saya terkesima dan puas......itu 14 tahun lalu.
8 April 2008, atau kurang 3 hari dari genap 14 tahun DD datang lagi kini dengan Roger yang masih betah bereuni. Semakin mengkilapkah mereka? Kok saya malah tidak memperhatikan itu ya hehehehe......Saya malah sibuk kagum pada semangat 4 lelaki gaek mewarnai hidup mereka dan usia yang terus bertambah.
Nick yang termuda saja kini sudah berusia 46 tahun, Simon yang paling tua apalagi, tahun ini ia sudah memasuki angka 50 tahun. Mendengarkan lagu mereka saya jadi seperti terlontar ke suatu masa di kala silam, persis seperti saya menyaksikan Skid Row di Bandung, Megadeth di Jakarta, Whitesnake di Budapest atau segala pagelaran rock dimanapun. Saya melihat bahwa muda bukanlah soal angka, tapi bergantung pada jiwa dan semangat yang dipunya.
"Kita sebenarnya tidak pernah meninggalkan dunia kanak-kanak, yang ada adalah kita berusaha melupakannya," ujar seorang psikolog yang saya lupa namanya. Saya melihat teman-teman saya yang berlomba-lomba menjadi tua dan malu untuk melakukan apa yang biasa kita lakukan saat baru memasuki usia 20an dulu, saya melihat teman-teman saya sibuk mengejar materi yang kadangkala sebenarnya absurd, saya melihat teman-teman saya yang terkungkung kakinya padahal mereka ingin sekali melakukan yang lain....mereka tidak lagi bisa hanya dengan alasan "Gue sekarang udah punya bini cup,"
"We're the youth gone wild," diteriakkan oleh Johnny Solinger yang menggantikan Sebastian Bach di posisi frontman Skid Row. Bersama teman-temannya yang saya ingat sekali dulu tampak garang dan gondrong, kini mereka semakin garang dan bernyawa. Saya juga masih terngiang bagaimana Dave Mustaine terus melengkingkan musik keras di Tennis Indoor Jakarta bersama semangat perdamaiannya dan musiknya yang tak kunjung menua. Saya juga masih terkenang bagaimana "rekan-rekan" segenerasi saya menolak untuk tua dan terus bergerak moshing membantingkan diri, menggerakkan tubuh dan kepala. Persis seperti 16 tahun lalu kami beradu tubuh saat menyaksikan Sepultura atau malah 20 tahun lalu saat saya pertama kali berkenalan pada thrash metal lewat band lokal bernama Roxx.
Kini saya 34 tahun, masih terlalu muda untuk dibandingkan dengan Simon Le Bon apalagi Sean Connery atau bahkan Brad Pitt. Bahkan dianggap abege oleh Christopher Doyle yang masih saja doyan mabuk bahkan setelah ia menjadi pembicara utama sebuah seminar berskala besar. Tapi....... banyak teman-teman saya yang berusia bisa 12 tahun di bawah saya sibuk memanggil saya 'bang' dan menganggap bahwa saya sudah tua renta dan tak sanggup lagi mendengarkan Lamb Of God.
Well, it's only numbers mate!
(walah!!! padahal gue tadi ngupload video lho lumayan satu lagu Save A Prayer...GAGAL!!! kegedean)
0 komentar:
Post a Comment