"Apa gunanya membuka jalur pribadi langsung?" tanya saya pada diri saya sendiri, yang kali ini saya tujukan pada Anda-Anda semua pembaca blog ini. Saya tidak pernah tahu apa tujuan Susilo Bambang Yudhoyono misalnya, ketika ia membuka jalur sms pribadi agar kita warganya bisa berkeluh kesah disana. Saya juga tidak percaya bahwa SBY sendiri yang akan merespon apapun sms yang Anda kirimkan (karena saya sih amit-amit sms ke presiden) karena hanya mesin yang akan menjawabnya.
Email pribadi yang saya pajang di blog ini tujuannya jelas, meminta siapapun Anda untuk berhenti berpolemik dan membantu saya menjelaskan apa itu Bandung, Sunda, Viking atau apapun simbol-simbol yang kalian percaya. Ketika kemudian saya justru menerima lebih banyak ancaman dan makian daripada bantuan saya jadi berpikir "Apakah tulisan saya tempo hari kurang jelas?" atau "Apakah bahasa Indonesia tulis saya begitu buruknya?" sampai-sampai maksud baik saya tidak dipahami sama sekali oleh pembaca blog ini. Mulai hari ini saya berhenti merespon email-email gak mutu yang masuk ke inbox saya. Anda bisa cek pada seorang bobotoh (yang sepertinya rajin membaca blog ini) bahwa kami sudah membuka komunikasi dan saya (khususnya) merasa bahwa komunikasi kami cukup berenergi positif.
Buat apa sih berpolemik soal Romeo-Juliet? Belum ada manusia di muka bumi ini yang sudah menonton filmnya, jika pun sudah ada yang membaca skenarionya.....percayalah bahasa gambar punya arti berbeda dibanding bahasa tulisan. Banyak skenario baik ataupun buruk di dunia ini yang berubah 360 derajat setelah dituangkan ke audio-visual.
Saya percaya, bahkan menolak calon pacar saja perlu dilihat dulu bentuk mukanya, apalagi menolak sebuah karya.
0 komentar:
Post a Comment