Hari keenam pertunjukan The Jak di Tim 21. Bagi saya hari ini sangat menyebalkan, kineforum menempatkan film saya pukul 14.15 sementara Persija bermain tandang ke Semarang dan disiarkan langsung di televisi. Well, apapun show memang must go on, dengan jumlah penonton yang relatif sedikit (sekitar 28 orang) saya tetap bisa mendapatkan aura-aura positif dari para penonton.
Tentu saja komentar Arief Mujahiddin yang paling kena pada saya "Gue sering terharu kalau melihat cerita-cerita kehidupan kayak gini, sekelompok orang berteman ingin mengejar sesuatu dengan penuh harap,"
Ah....Ngarip tadinya saya pikir bercanda karena kawan satu ini adalah sosok yang paling getol ngeledekin apa yang saya buat "Asyik bener loe, cuma modal gambar orang berantem bisa keliling Eropa," adalah kalimat yang paling santer terdengar. Jika sore ini ia tampak serius, sayapun jadi rela terkesiap.
Tak pernah saya sangka The Jak bisa diapresiasi cukup banyak orang. Para Jakmania menghargai film ini setinggi langit "Menggugah semangat bagaimana hidup jadi supporter," atau "Pesan kita pada Gubernur selanjutnya," dll. Saya terkesima, tak disangka kerja keras penuh keringat selama 4 tahun selama 6 hari ini terganjar oleh aneka pendapat positif. Belum lagi komentar-komentar menarik dari banyak orang "Agak panjang, tapi luar biasa," atau "Gila loe, 4 tahun cuma buat 1 kerjaan,"
4 tahun lalu saya hanya ingin menunjukkan fanatisme supporter Indonesia pada dunia, di hari keenam pemutaran di Tim, saya menemukan bahwa masyarakat Jakarta pun bisa menerima karya saya.
Tentu saja komentar Arief Mujahiddin yang paling kena pada saya "Gue sering terharu kalau melihat cerita-cerita kehidupan kayak gini, sekelompok orang berteman ingin mengejar sesuatu dengan penuh harap,"
Ah....Ngarip tadinya saya pikir bercanda karena kawan satu ini adalah sosok yang paling getol ngeledekin apa yang saya buat "Asyik bener loe, cuma modal gambar orang berantem bisa keliling Eropa," adalah kalimat yang paling santer terdengar. Jika sore ini ia tampak serius, sayapun jadi rela terkesiap.
Tak pernah saya sangka The Jak bisa diapresiasi cukup banyak orang. Para Jakmania menghargai film ini setinggi langit "Menggugah semangat bagaimana hidup jadi supporter," atau "Pesan kita pada Gubernur selanjutnya," dll. Saya terkesima, tak disangka kerja keras penuh keringat selama 4 tahun selama 6 hari ini terganjar oleh aneka pendapat positif. Belum lagi komentar-komentar menarik dari banyak orang "Agak panjang, tapi luar biasa," atau "Gila loe, 4 tahun cuma buat 1 kerjaan,"
4 tahun lalu saya hanya ingin menunjukkan fanatisme supporter Indonesia pada dunia, di hari keenam pemutaran di Tim, saya menemukan bahwa masyarakat Jakarta pun bisa menerima karya saya.
0 komentar:
Post a Comment