2/20/08


"Yang pede dong bang," balas Aji Setiakarya yang saya temui di jalur maya. Malam itu kami sedang membicarakan film Swordfish yang saya suka dan dia juga suka. Malam itu juga saya merasa kurang nyaman karena The Conductors nyata-nyata akan beradu dengan Cloverfield, Jumper, Waterhorse dan berbagai film lainnya. Saya bukannya tidak memperhitungkan film Indonesia, tapi jarangnya buatan lokal di gedung Blitz Megaplex membuat saya jadi merasa seperti bermain di Liga lain dengan film Indonesia lainnya.

Malam minggu lalu saya menyaksikan Cloverfield, lengkap bersama Abigail yang menggenapi film tontonan keempatnya. Gadis berusia 8 bulan ini begitu mantap melotot untuk kemudian tertidur saat menonton film buatan Matt Reeves ini. Tak lama kemudian ibunya menyusul walau statusnya "tidur-tidur ayam"

Saya tidak akan bilang bahwa Cloverfield adalah karya yang buruk, sama sekali tidak. Tapi, jika publik Jakarta kemudian menyukainya, saya yakin mereka akan jauh lebih suka pada The Jak. Juga bukan karena The Jak jauh lebih bagus, tapi karena isu The Jak lebih dekat dan membumi pada masyarakat kita.

Saat
lampu menyala dan film selesai, saya mendengar beberapa penonton tertawa sembari mengumpat, saya dengar pula ada yang berkomentar "Filmnya gak banget deh," Lalu saya memeluk Swastika dan berbisik pada Abigail yang sudah kembali melotot di pukul 00.15 dinihari itu "Aku memang belum nonton Jumper dan Waterhorse, tapi kok kayaknya gak perlu khawatir lagi ya,"

Saya semakin pede saat semakin dekat ke hari pemutaran, semakin banyak review, email-email sampai ke komentar langsung ke blog ini yang intinya meyakinkan saya bahwa di lapangan semua sama. Di group C Euro 2008 Belanda berada dalam group dahsyat bersama sang juara dunia Italia, si raksasa Perancis dan tim yang mengalahkan mereka di penyisihan, Rumania. Tapi kompetisi tetap adalah kompetisi, hanya yang terbenar dalam strategi dan penerapan di lapanganlah yang akan lolos ke babak berikut, tak peduli apakah dia unggulan atau cuma dianggap pelengkap.

The Conductors hari ini turun gelanggang, saya berharap dukungan maksimal dari nawak-nawak Aremania. Kera Ngalam yang terus mensupport saya dan percaya (padahal umumnya belum menonton) bahwa inilah karya yang mereka tunggu. Pada Beni, teman Aremania yang kini mangkal di Jakarta yang suaranya bergetar saat kita pertama kali berkontak di telepon di saat ia baru dalam taraf tahu ada film tentang supporter yang saya anggap paling "geblek" di Indonesia. Kepada teman-teman produksi yang tanpa mereka film ini akan mentok dalam taraf ide, segala review positif, teman-teman Jakmania yang kabarnya bersedia saya pimpin dan semuanya.

Saya harap ada sesuatu yang akan diberikan oleh film ini pada kehidupan dan sepakbola Indonesia. Terima kasih Aremania, kita bertemu di Blitz, di jalanan, di Malang atau dimanapun, tolong tetap beri saya kritik, karena itu tanda kita saling mencinta seperti kita mencintai PSSI dan sepakbola kita yang terus kita kritik dan maki.

10 komentar:

Anonymous said...

Wah, The Conductors udah maen di Jakarta ya. Ga sabar pengen nonton nih, penasaran apa kira2 film ini akan sefenomenal The Jak. Mudah2an nanti pas nonton di Blitz bisa ketemu sama bang Yusuf juga ya, biar bisa foto bersama hehehe...dan kalo film'nya bagus bisa lsg sekalian ksh pujian, trs kalo film'nya kurang bagus bisa lsg ksh kritik atau masukan juga. Anyway, good luck dengan The Conductors'nya bang! Semoga dpt respon positif dan diterima dan ditonton sama semua pecinta bola, pecinta film dan masyarakat Ind. All the best deh!

-Lia (lia.adhi@yahoo.co.uk)-
(yg suka nonton bola dan film :P)

Andibachtiar Yusuf said...

wow thanks atas quick responsenya hehehe...jadi kayak Jumper ;-)
rabu dan kamis 20-21 feb saya akan ada di blitz mulai jumat akan di malang. pengen liat apakah aremania mau nyanyi nanti di dalam bioskop, persis seperti kayak di stadion :-)

Anonymous said...

wee...asik bang fusuy dateng k dieng jg!!

Bs seru bih di dlm bioskop skalian ada Filmakernya..!!!

ooo gak jadi tgl 20 ya bang ke malangnya!!!

Soale mo minta Posternya..heheheh!!!

SALAM SATU JIWA AREMA
AREMANIA "Damai Boleh Ribut Boleh"

dari : Golden_boY (yongki_ad@yahoo.co.id)

Anonymous said...

Kalo gak kerja pasti datang, kalo telat pasti beli cdnya .... maklum buruh ... SUKSES buat ABY, semoga sesuai dengan apa yang di targetkan.

Amien

Anonymous said...

Akhirnya bs nonton The Conductors juga. Filmnya bagus! Jujur, nyata, apa adanya, tp menjangkau konteks yg luas. Ada beberapa scene yg bikin "merinding", bukan krn serem tp krn scene'nya menyentuh & berkesan sekali.
Sehabis nonton, saya & tmn saya sampe berdebat gitu ttg pesan dibalik film ini. Seru! Mendekati pemilu, para jurkam & pemimpin2 negeri ini wajib nih nonton the Conductors biar bs belajar dr pemimpin2 non-formal yg ada di film ini ;)

Btw, Thanks bgt kmrn mas Yusuf udah bersedia meluangkan waktu buat ngobrol2, ngenalin tmn2 lain di Bogalakon dan ga keberatan ditodong buat TTD dan foto bersama (jd berasa kayak groupies hehehe..). Bener lho kalo perlu terjemahan Prancis buat film ini saya dgn senang hati & suka rela siap membantu ;)

Sukses ya mas buat di Malang dan di kota2 lainnya, all the best! Salam buat Aremania.

-Lia-

Andibachtiar Yusuf said...

thanks buat lia,
nanti pulang dari malang kita kerjain bareng yuk subtitlenya.
thx juga buat komentarnya, makin pedes makin mantep. ditunggu komentar-komentar atau kritik lain dari yg udah nonton.....
"dikritik tanda disayang,"

Anonymous said...

betul bang, saya juga percaya inilah karya yang ditunggu, walau saya akui belum menontonnya. Yang jelas kami bangga, terharu. Percaya ataupun tidak review2 tidak hanya di blog film, tapi juga blog2 bola. tidak hanya aremania, teman2 solo, jakarta dll.. membuktikan ini adalah film yang sangat fenomenal, mempunyai roh khusus bagi insan bola, jika beberapa waktu terakhir ini kita bagaikan dihantam dengan pukulan bertubi2, paling tidak dengan film ini merepresentasi, bola indonesia blom kiamat dan tidak pernah mati, memberi angin segar n spirit untuk terus berkarya...

Bravo sepakbola nasional! Bravo film nasional!

arista budiyono said...

film nya mantep kok... pas premierenya kita pasoejak nonton sebelas orang......
sam ABY -(nama kita juga ternyata saman aku juga aby Arista Budi Yono) selama aku masih ada aku tidak akan melewatkan karya karya mu........
tetap berjuang dan jangan berhenti................

Anonymous said...

HEH!!! SEMBARANGAN!


Ini kok ada foto anak yucu disini?
Apa-apaan ini!??!

Anonymous said...

hai bang ucup salut deh buat The Conductor,
kalau nggak salah ini film dokumenter pertama yang tayang di bioskop Indonesia ya...
saya sangat tertarik mengenai bagaimana bang ucup memasarkan film ini, apakah ada semacam trik2 marketing yang dilakukan? misalnya create word of mouth, buzz, yang saya lihat menggunakan ambience media berupa mural, benar ga? makasih banyak atas penjelasannya ya...