Selalu ada yang berubah dalam hidup, pusaran waktu adalah salah satu bagian yang menentukannya. Saya pernah mengira bahwa saya sudah banyak berubah. Tapi kok malam ini saya merasa bahwa memang saya masih terus berada di jalur yang sama. Bukan Swastika atau hadirnya Abigail yang membuat bara itu masih terus menyala, tapi mungkin memang saya sendiri belum mau api itu padam.Saya merasa masih teru menggebu-gebu persis seperti saat pertama kali datang ke kampus saya di Jatinangor, saya masih juga penuh mau dan rasa percaya diri juga penuh keinginan untuk melakukan sesuatu.
Tapi kok rasanya ada saja hal yang rasanya sedikit berubah dalam hidup ini. Saya merasa bahwa hari sudah berbeda dengan dulu, saya merasa bahwa api yang saya rasakan itu tidak ada di diri beberapa orang yang pernah berjalan bersama dengan saya. Tidak juga malam ini, saya tidak melihat ada gairah yang terpancar dari gesture atau mata yang memang tidak akan pernah bisa menipu. Saya tidak melihat semangat itu begitu menyala besar saat saya duduk di depan sana menyapa mereka. Rasa letih, jenuh, stamina yang terkuras saya yakin bukan alasan, karena di dini hari ini Tulik si anak Malang itu saja masih terus bercokol di depan komputernya penuh semangat mengerjakan sebuah proyek film pendek yang saya yakin tidak akan sanggup membuatnya kaya secepatnya.
Mungkin saya belum berubah, atau mungkin api itu memang tidak ada malam ini.
Tapi kok rasanya ada saja hal yang rasanya sedikit berubah dalam hidup ini. Saya merasa bahwa hari sudah berbeda dengan dulu, saya merasa bahwa api yang saya rasakan itu tidak ada di diri beberapa orang yang pernah berjalan bersama dengan saya. Tidak juga malam ini, saya tidak melihat ada gairah yang terpancar dari gesture atau mata yang memang tidak akan pernah bisa menipu. Saya tidak melihat semangat itu begitu menyala besar saat saya duduk di depan sana menyapa mereka. Rasa letih, jenuh, stamina yang terkuras saya yakin bukan alasan, karena di dini hari ini Tulik si anak Malang itu saja masih terus bercokol di depan komputernya penuh semangat mengerjakan sebuah proyek film pendek yang saya yakin tidak akan sanggup membuatnya kaya secepatnya.
Mungkin saya belum berubah, atau mungkin api itu memang tidak ada malam ini.
4 komentar:
wah lagi gelisah, biasanya kalau ayas gelisah begini bakal menjadi api untuk berkreasi.
setiap orang memiliki apinya sendiri redupkah hari ini atau sedang menyala-nyala kita sendiri yang membakarnya
organisasi seperti api unggun dan anggotanya adalah kayu bakar . Lhoo??? kok malah ngikut2 film yang komersil itu....
yup bener kata yang diatasku ^^^^^ api itu kita yang menciptakan nya sendiri
apa kabar Swastika?
sudah bisa apa Abigail?
Post a Comment