7/29/08


"Film dan sepakbola memiliki kesamaan yang luar biasa, keduanya sama-sama mengutamakan kolektivitas," ujar Franz Beckenbauer dalam sambutannya saat ia merilis kompilasi film-film pendek untuk Piala Dunia 2006. Saya duduk tak jauh darinya hari itu dan saya masih teringat kenangan terbaik saya sebagai filmmaker hari itu, Hardline karya saya dan Amir Pohan resmi menjadi film resmi kejuaraan terbesar sejagad.

Selanjutnya apa yang diucapkan oleh Sang Kaisar terus menginspirasi saya. Dalam film kita mengenal Sutradara dan dalam sepakbola kita mengenal Manajer. Keduanya adalah peracik dan peramu sesungguhnya, inilah mengapa jika sebuah tim gagal maka sang manajerlah yang duluan dipecat dan mengapa harus sang sutradara yang terus mendapat pujian atau makian sebagai respons terhadap karyanya. 

"Siapapun yang berada dalam tim saya adalah sama, tak peduli siapapun dia, cadangan ataupun inti....tidak ada bintang disini!" ujar Luis Aragones saat mengumumkan nama-nama pemainnya, saat ia meninggalkan legenda hidup Raul Gonzales demi harmonisasi dalam timnya. Ucapan Luis menginspirasi saya untuk menjadikan tim saya adalah sama. Di segala produksi Bogalakon Pictures, tidak ada beda antara runner dan sutradara, antara unit manager dan asisten sutradara. Semua adalah sama, layaknya kiper dan striker, bek kanan dan gelandang serang, semua memiliki fungsi yang berbeda namun bergerak dalam mekanismenya.

Saya bersedia membuat kopi saya sendiri tanpa bantuan runner, tapi apa kerja dia nanti jika pekerjaannya harus saya kerjakan. Atau sebaliknya, jika ia harus memikirkan gambar-gambar yang akan kami buat, lalu apa kerja saya?

Seperti Luis, rasanya saya bahkan akan membentuk para pemeran saya dari barisan pemain-pemain tak dikenal (dalam sepakbola dikenal dengan istilah "pemain-pemain muda"). Jika Luis bisa mengapa saya tidak, toh saya jauh lebih muda dari dia.........

0 komentar: