Sampai hari ini saya belum juga menemukan si Romeo, bukan karena negeri ini tidak punya wajah Indonesia yang pas seperti yang saya mau, tapi karena para bintang yang saya mau memiliki jadwal yang tidak kalah dengan seorang gubernur. Sebut saja Lukman Sardi atau Donny Alamsyah.....pada awalnya saya ada dalam kategori desperately want them, tapi kenyataan bahwa mereka biasa "bertanding" di liga yang berbeda dengan saya membuat saya harus bersabar menunggu kabar dari mereka serta harus menyesuaikan jadwal mereka dengan jadwal produksi saya.
Saya menyebut saya sebagai pemain dari Liga Ceko, karena saya dan banyak teman saya bukanlah pemain utama di industri film Indonesia. Kami datang dari dunia antah berantah, berproduksi dan kemudian memenangkan banyak gelar di berbagai ajang di dunia. Kami bukan Liga Inggris yang gemerlap dengan segala pesonanya namun lolos ke kejuaraan Eropapun tidak. Jadi jangan heran, seperti Sparta Praha, Slovan Liberec dll yang kadang kala harus lewat kualifikasi dulu sebelum berangkat ke Champions League, saya (dan bisa jadi kawan-kawan sejenis) harus bersedia untuk tidak berada di peringkat awal prioritas.
Bagaimana dengan si Juliet? Ah, nyaris sama.....bedanya tumpukan gadis-gadis manis yang rajin wara-wiri di panggung akting membuat kami tidak harus terlalu kesulitan. Buktinya sampai hari ini sudah ada 3 nama yang bisa dibilang ada di kantong dan akan masuk tahap re-cast alias di casting ulang untuk kemudian diputuskan. Di kategori peran pembantu, nama-nama yang bisa membuat saya berkata pada mereka "Sebuah kehormatan berada dalam 1 produksi dengan Anda," seperti Tio Pakusadewo, Nani Wijaya dan Epi Kusnendar sampai hari ini berada dalam status dikirimi script untuk kemudian dibaca. Semoga mereka suka dan kisah kecil supporter sepakbola Indonesia ini akan bisa menjadi lebih menarik.
7 komentar:
Bang, walaupun Jij datang dari negeri antah berantah, Ik yakin kok, perlahan tapi pasti Jij barengan sama Jij punya tim pasti akan diperhitungkan di liga film Indonesia.... heuheuheuhe....
indonesia sih gak ada di peta liga dunia hehehe
ikutan donk!!
jadi cameo jg gpp hehehehe ....
emang critanya tentsng apa seh?
supporter lg?
gw pernah baca postingan elo cup yang soal kita terkesan malu dan tidak pd untuk menyebut diri kita apa. di postingan itu loe bercerita tentang Hristo Stoichkov
Saya yakini itu karena saya juga ingin menjadi pemenang.
dan di posting ini loe agak sedikt "malu malau" padahal gw tahu dan loe sadar diri kalau loe bukan setipe liga ceko tadi.
kalau kata orang jawa... menang tanpo ngasorake. (tanya aja deh ama yang ngerti jawa) hehehhehehehehe
dah lama gaklihat loe di world kick off karena sibuk jaga warnet. masihkah? atau?? era keemasan mu telah pudar... hehehehhehehehhehehehe
Wah....artikel2 nya bagus banget loh bung Yusuf. Punya pikiran membukukan artikel2 di blog ini ke dalam buku, kayak "Trilogi Sepak Bola"-nya Sindhunata? Pasti laris! Saia juga udah baca artikel bang Yusuf (Euro 2008) di majalah "Entrasque" ato apalah namanya (susah...bahasa Prancis soale...)....two thumbs up!! Btw...bentar lagi saia juga mau sekolah ke UK, siapa tau setelah pulang nanti bisa gantiin bung Yusuf jadi komentator World Kick Off he..he...he...(saia juga fans Liverpool, eh, sebenernya fans-nya Michael Owen ding...)
mas arista yg pasoepati, gini2 Slavia Praha pernah ngalahin Manchester United lho. jadi persamaan dgn liga ceko gak ada hubungannya ama skill.
tar setelah romjul rilis, gw berharap bisa masuk kategori liga portugal....tetap gak gemerlap tapi tetap berkualitas ;-)
tar dibahas di postingan blog selanjutnya deh :-*
ooo begitu ya....
seperti bang iwan, emha ainun nadjib, atau bahkan garin, yang lebih memilih dipinggir karena mungkin lebih asyik dan lebih tulus dalam mebuat sebuah karya karya.
setelah romjul kenapa milih liga portugal, kenapa gak milih LSI aja biar meriah tapi tetap rusuh. hehehhehehehehe
Post a Comment