8/23/08

"Materi Jakmania kita kaya, tapi Viking kita miskin," ujar Sonnie asisten saya nomer 2. Saya sepakat dengannya, bahkan materi foto Desi bersama Lady Vikers saja terpaksa saya batalkan karena sama sekali tidak menunjukkan Desi dan gadis-gadis Bandung sebenarnya. Bahkan semalam Edmond si Desainer Produksi proyek ini juga menyatakan kekesalannya sekali lagi pada sang ketua di Bandung sana, karena berbagai ancaman yang ditebar membuat kami menjadi kesulitan membuat stok model para Viking.

Dua hari terakhir saya membuat group di Facebook yang isinya berbagai still foto dari film ini. Saya juga menemukan fakta yang sama, kami kekurangan materi Viking. Bahkan bagian wardrobe pun pernah mengeluh karena ia seperti dipelototi saat harus memborong pakaian dan asesoris di Bandung. Saat berinisiasi mengerjakan proyek ini, saya, Edmond dan Cemong sebagai pemilik Bogalakon telah menyatakan untuk mengajak para pekerja film dan seniman dari berbagai kota. Kami mendapatkan Jakarta, Solo, Yogyakarta, Malang, Surabaya dan Semarang.....kami sangat menginginkan Bandung ada juga dalam tim ini karena mereka adalah bagian dari cerita ini.

Semua berjalan normal, bahkan sang sekretaris saja sudah tampak antusias untuk ikut dalam proyek ini. Namun saat sang Ketua berkata "Perang!" tampaknya kami memang harus menerima fakta penyusutan jumlah orang Bandung yang cukup signifikan. Ini dari segi produksi, jika pertanyaannya "Bagaimana Desi atau Parman?" mereka adalah Alex Komang dan Sissy Priscilia yang mengerti bagaimana mentransformasikan diri menjadi seorang fanatik. Saya terpaksa hanya meminta mereka berakting di tataran tidak terlalu dalam, karena Bandung tidak memberi kami ruang untuk bereksplorasi........

Hari ini Cemong pergi ke Bandung untuk memastikan agar kami memiliki sekurangnya 5 orang Viking yang siap bekerja dengan kami, merekalah tempat kami nanti bertanya. Jika Anda-Anda sekalian merasa memahami Bandung, Bobotoh atau Viking, email saja saya di andibachtiary@yahoo.com, karena saya akan sangat senang atas segala bantuan info yang kalian berikan ketimbang terus mempertanyakan netralitas kami.

2 komentar:

arista budiyono said...

kenapa gak make Viking yang dijakarta aja cup??? maksud ane yang korwil sini??

Anonymous said...

viking jakarta berkiblat ke bandung jek!!