11/2/08







Inilah kota dimana saya memulai semuanya. Sampai hari itu, tak ada di kepala saya bayangan suatu hari nanti berkeinginan menjadi seorang filmmaker. Saya pikir saya hanya cinta sepakbola dan film, bukan filmmaking. Saya selalu menyebut ada dua hal yang selalu bisa membuat saya bahagia "Pertandingan yang memikat dan film yang baik," kemudian ketika melihat ada karya yang menurut saya biasa saja tapi bisa melanglang buana, maka muncullah keinginan untuk juga ikut berkarya.

Lahirlah "Jakarta Kota Gue" film pendek yang kemudian menerbangkan saya ke Regensburg Short Film Week di tahun 2004. 4 tahun lalu dan saat itu sama sekali tidak terbersit keinginan jadi filmmaker kecuali ingin sekedar jalan-jalan gratis. Masih ingat kalimat pertama saya saat pertama kali menjejakkan kaki ke Eropa "Idih!!! kayak di film-film ya," atau air mata saya yang berlinang saat melihat kemegahan Stadion Olimpiade Munich dan kemudian menyaksikan Bayern Munich melawan Kaiserlautern.

Semua masih terekam indah di kepala saya, saat kemudian saya kembali ke Jakarta dan undangan selanjutnya ke festival yang lebih besar datang. Maka saat itulah kepala saya berdentam dan berkata "Saya memang harus jadi filmmaker," dan ketika kami berada di lokasi film fiksi pertama saya Romeo*Juliet, saya lalu berkata "Inilah pekerjaan yang saya cari-cari," Maka kini......lembar iklan lowongan kerja di koran atau apapun itu mulai saya tutup.

1 komentar:

arista budiyono said...

sampai kapan pencarian itu akan berakhir??? semoga setelah nonton quantum of solace .. "solace solace buat gw mulai muncul"