"Apa beda mereka dengan kita?" tanya saya berulang kali. Saya melihat Korea Selatan yang rapih dan serba teratur....janganlah dulu bicara tentang kemampuan teknologi mereka yang membuat mereka menjadi bagian dari masyarakat maju dunia. Negeri yang masuk kategori "terlarang" dari daftar negara penerima bantuan dana produksi film. Korea pernah membuat saya bangga sebagai orang Asia, karena kemampuan mereka menembus semifinal Piala Dunia 2002. Kemampuan mereka memukul Italia dan menjungkalkan Spanyol saat itu membuat Eropa harus melihat mereka dengan lebih serius lagi.
Apa bedanya Korea Selatan dengan kita? Kontur alam mereka sama, postur tubuh nyaris sama dan prilaku pun kurang lebih tak jauh berbeda....sama-sama manusia yang berasal dari kawasan timur jauh. Namun di Korea (terutama Seoul dan Pusan) saya melihat orang-orang yang memahami apa itu disiplin dan apa itu pengetahuan. Mereka memahami dengan benar segala aturan yang dibuat dan melakukan apapun untuk mengerjakan aturan itu sendiri. Sistem mereka membuat mereka jadi siap untuk tidak melakukan hal-hal yang tidak semestinya, dengan segala kekurangannya mereka mencoba terus untuk melakukan hal-hal yang benar.
Saya pernah melihat Eropa di kurun waktu yang cukup untuk membuat saya paham mengapa bangsa kita seperti berhenti di tengah jalan. Saya memang masih percaya dan tahu pasti masih banyak orang kita yang sanggup menjadi yang terdepan di manapun ia berada, pria Batak bermarga Purba yang menjadi kepala Citibank Hongaria misalnya....atau Ananda Sukarlan yang memilih untuk berkarya dari Spanyol misalnya. Namun saya juga percaya dan tahu pasti, jauh lebih banyak bangsa saya yang sibuk berapriori, berkorupsi, berfanatisme sempit, lupa pada asal usul, percaya klenik, berkolusi serta segala hal yang kita semua sadar telah menggerus rasa kebangsaan kebanyakan kita.
Saya sempat berpikir baik, bahwa segala kejahatan dan kebangsatan itu hanya ada di tempat-tempat yang memfasilitasinya....seperti misalnya segala hal yang berdekatan dengan kekuasaan, nyatanya kemudian saya harus menerima fakta bahwa dunia kesenian dan kreatifitaspun telah terjerumus ke dalamnya......lalu, harus cari dimana segala kebenaran di negeri ini?
1 komentar:
cuuuupppppp, aq jg prihatin lho pertanyaan lo bt aq mengheningkann cipta sesaat...ga beda tapi beda ...beda banget dann banyaaaak bgt bedanya.... 1 catatan make me proud korea bs tembus semi final world cup prestasi yang luarbiasa en park ji sung cs bisa ngerumput di liga2 eropa, en later di liga indonesia hi.hi.hi..talking about korupsi itu mah budaya cup susah ngikisnya...walahualam bisawab
Post a Comment